PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK REKOMENDASI KARYAWAN TERBAIK DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR PADA SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN / DENZA ADI PUTRASYAH / 14157024 / Pembimbing I : Irmayansyah / Pembimbing II : Dedy Mulyadi

Karyawan merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu instansi.Oleh karena itu Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor ingin memberikan apresiasi kepada Karyawan Teladan yang akan memotivasi karyawan lain untuk menjadi yang terbaik diantara yang terbaik Dikarenakan Subbag Umum dan Kepegawaian merupakan contoh dari Subbag dan Seksi yang lain. Pada kenyataannya, program Karyawan Terbaik ini memiliki kendala dan kesulitan ketepatan dalam memilih karyawan yang benar-benar baik. Misalnya ada karyawan yang mendapatkan apresiasi padahal dilihat dari kesehariannya kurang disiplin bekerja. Dan justru, karyawan yang bersikap baik dan berdisiplin tinggi malah tidak mendapatkan.Dalam pelaksanaanya program peningkatan motivasi kinerja tersebut dinilai kurang tepat karena karyawan yang mendapatkan apresiasi salah sasaran atau tidak sesuai dengan kriteria yang ada.Maka,dilakukan pengambilan data
primer dengan disebar kuesioner ke pejabat di dinas perhubungan kabupaten bogor. Lalu dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process.Analytical Hierarchy Process merupakan sebuah metode keputusan multikriteria untuk pemecahan masalah yang kompleks.Pada penelitian ini akan disimulasikan proses rekomendasi karawan terbaik.Input dari aplikasi ini adalah nama karyawan subbag umum dan kepegawaian dan nilai perbandingan antara kriteria dan alternatif.Lalu aplikasi akan mengambil dan mengolah nilai.Nilai yang dipakai adalah
nilai yang terkait dengan topik yang disuguhkan dan akan diklasifikasikan kedalam topik yang telah disediakan.Output dalam penelitian ini adalah rekomendasi karyawan terbaik
melalui perhitungan metode Analytical Hierarchy Process.Diperoleh hasil presentase kelayakan ahli materi sebesar 78,7% dan di interpretasikan layak sedangkan untuk hasil presentase kelayakan pengguna sebesar 72,85%,maka terkait aplikasi yang dikembangkan dapat dikategorikan kedalam interpretasi layak.