PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS KONDISI ZAT GIZI PRAJURIT TNI / ADITYA RAMADHAN / 15150001 / Pembimbing I : Lis Utari / Pembimbing 2 : Hudori

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto merupakan rumah sakit yang berada di bawah Komando Pusat Kesehatan Angkatan Darat dan menjadi rujukan utama untuk jajaran TNI yang memberikan perawatan kesehatan untuk prajurit TNI AD, Pegawai Negri Sipil serta masyarakat umum. Prajurit TNI harus memiliki kondisi fisik dan mental yang baik, pelatihan serta kontrol kesehatan juga perlu diperhatikan guna menjalani setiap tugas. Untuk menilai kondisi fisik perlu dilakukan pengecekan, baik secara klinis sampai laboratorium. Pemeriksaan klinis dilakukan dimana ahli medis memeriksa bagian tubuh untuk dapat melihat tanda-tanda klinis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada aggota gerak. Seringkali terjadi masalah pada pemeriksaan klinis seperti beberapa gejala klinis yang sulit terdeteksi, sampai terdapat variasi gejala klinis yang timbul menjadi salah satu faktor lamanya proses pemeriksaan. Pada penelitian ini dibangun sebuah sistem pakar untuk menilai secara klinis kondisi gizi. Algoritma Forward Chaining merupakan pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (if dulu), dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Perunutan yang dimuai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang menyakinkan menuju konklusi akhir. Penelitian ini menerapkan algoritma Forward Chaining untuk mengetahui kondisi gizi dengan cara user menjawab butir pertanyaan yang diberikan oleh sistem, setelah fakta didapat selanjutnya algoritma Forward Chaining mencocokan setiap fakta dengan rule yang telah diterapkan sampai dengan ditemukannya konklusi. Hasil yang diberikan berupa kondisi zat gizi sesuai gejala klinis. Penelitian ini telah menerapkan algoritma Forward Chaining pada sistem yang dibuat serta telah diuji kelayakannya dengan menyebar kuesioner pada pengguna, persentase kelayakan sistem yang didapat sebesar 72,2% dan dikategorikan ke dalam interpretasi layak.