PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS NASABAH PENERIMA PEMBIAYAAN PADA KREDIT MIKRO / MAYA SITI HANDAYANI / 14177062 / Pembimbing I : Lis Utari / Pembimbing II : Julio Warmansyah

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sangat penting bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Akan tetapi pada masa pandemi covid 19 UMKM semakin terdesak dengan adanya penurunan daya beli masyarakat, ini dikarenakan perputaran uang pada sistem transaksi terjadi kemacetan. Sektor kredit dan usaha perbankan sama-sama mengalami penurunan. Grameen Bank merupakan pola pembiayaan yang memiliki layanan
pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam proses pengajuan dan pemberian kredit tidak semudah membalik telapak tangan. Dimana proses tersebut harus melewati beberapa tahapan dan melibatkan beberapa pihak untuk mendapatkan keputusan kredit sehingga membutuhkan waktu yang lama dan dapat mengurangi resiko kredit macet. Selanjutnya petugas akan melihat riwayat kedisiplinan pembayaran dan
kehadiran serta karakter nasabah tersebut yang sangat menentukkan apakah data tersebut bisa diproses ke tahap uji kelayakan.Sehingga dibutuhkan sebuah sistem penunjang keputusan berbasis web yang dapat memudahkan pihak Grameen Bank untuk menganalisa, menentukkan, dan memutuskan apakah nasabah ini menjadi prioritas penerima kredit pembiayaan mikro atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan metode perankingan atau metode SAW (Simple Additive Weighting) dan menggunakan model protototype sebagai metode pegembangan sistem. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa penerapan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam sistem pendukung keputusan mampu memberikan perhitungan perankingan dan solusi menentukan prioritas nasabah yang menerima kredit pembiayaan mikro. Telah dilakukan uji terhadap prototype sistem yang dikembangkan dengan nilai kelayakan sebesar 79% yang berarti sistem yang dikembangkan layak untuk digunakan, juga telah di lakukan uji terhadap penerapan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman yang menghasilkan nilai koefisien sebesar 0,75 yang berarti tingkat hubungan dari dua variabel memiliki nilai kuat.